Monday, July 29, 2013

Beranda » » Asmara Jarak Jauh Tetap Mesra? Ini Tips Mewujudkannya

Asmara Jarak Jauh Tetap Mesra? Ini Tips Mewujudkannya

Home » Love
Senin, 29/07/2013 18:53 WIB

Asmara Jarak Jauh Tetap Mesra? Ini Tips Mewujudkannya

Hestianingsih - wolipop


Dok. Thinkstock
Jakarta - Banyak pasangan yang menghindari hubungan jarak jauh atau LDR karena takut berdampak buruk pada hubungan. Rasa rindu, salah paham, kecurigaan dan kurangnya komunikasi dikhawatirkan muncul sehingga menimbulkan pertengkaran.

Namun ternyata hubungan asmara jarak jauh tidak seburuk yang dikira banyak orang. Bahkan sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Communication mengungkap, LDR bisa lebih baik dibandingkan hubungan jarak dekat.

Menurut studi yang dilakukan oleh psikolog Crystal Jiang dan Jeffrey T. Hancock, ketidakhadiran karena hubungan jarak jauh dapat membuat pasangan menjadi lebih dekat. Bagi pasangan yang menjalani hubungan jarak jauh, saat pertemuan langsung akan terasa lebih bermakna dan membuat percintaan mereka semakin intim. Interaksi tatap muka yang terbatas membuat mereka bisa berbicara lebih dalam ketika membahas tentang cinta dan hubungan di masa depan.

"Di samping frekuensi komunikasi, mereka juga menyesuaikan pembicaraan mereka seperti lebih fokus terhadap satu topik. Keintiman yang terbangun adalah secara psikologis bukan secara fisik atau seks," ujar Jiang kepada USA Today.

Studi tersebut menanyakan kepada 63 pasangan berumur 20-an tahun untuk mengisi survei online mengenai kuantitas dan kualitas interaksi mereka dengan pasangan. Hasilnya menunjukkan sebagian besar dari mereka berkomunikasi melalui SMS, video chat dan telepon. Bagi pasangan yang dibatasi oleh jarak, itulah satu-satunya cara untuk bisa tetap menjalin komunikasi.

Hubungan jarak jauh juga memiliki tantangan tersendiri karena dibutuhkan kepercayaan yang luar biasa terhadap pasangan. Yang terpenting adalah tetap saling percaya dan terus menjaga komunikasi. Agar LDR bisa berhasil, ada beberapa cara yang perlu Anda dan pasangan lakukan. Seperti dikutip dari She Knows, pertama manfaatkan alat komunikasi sebaik-baiknya. Telepon merupakan jalan keluar dari permasalahan hubungan jarak jauh. Anda pun tetap bisa berkomunikasi dengannya setiap hari.

Namun, bukan berati tidak ada masalah lain yang akan timbul. Biaya telepon yang mahal bisa menjadi halangan terutama bila Anda dan pasangan berbeda negara. Oleh sebab itu manfaatkan juga teknologi lain seperti, Skype, Yahoo! Messenger, WeChat, Line, Face Time atau Whatsapp Messenger. Dengan begitu Anda tetap bisa berkomunikasi tanpa terkendala keuangan.

Kedua, jika kesibukan dan perbedaan waktu menjadi penghalang, luangkanlah satu hari untuk menelpon dan berbagi cerita. Jangan lupa untuk selalu menigirim pesan singkat pemberi semangat saat si dia sedang sibuk.

Walau jauh bukan berarti Anda dan ia tidak bisa romantis. Berikan perhatian kecil seperti hadiah yang dikirimkan padanya atau menuliskan lagu romantis. Tidak menutup kemungkinan dia akan membalasnya dan Anda pun akan merasa spesial.

Saling mengunjungi kota atau negara masing-masing adalah hal yang sangat disarankan. Anggap ini sebagai perjalanan liburan Anda bersamanya. Namun bila tidak memungkinkan bagi Anda untuk pergi ke tempatnya, pilih satu kota atau negara lain yang berada di tengah-tengah jarak Anda dan pasangan sebagai destinasi liburan.

Tearkhir namun tak kalah penting adalah, jangan terlalu terbawa perasaan. Sebagai contoh saat si dia membatalkan rencana untuk bertemu, jangan lihat hal ini sebagai permasalahan yang besar. Perlu Anda ingat bahwa pembatalan rencana di menit terakhir adalah bagian dari risiko hubungan jarak jauh yang telah Anda pilih.

(hst/fer)

Redaksi: redaksi[at]wolipop.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi :
  • email : sales[at]detik.com


Silakan masuk atau daftar untuk mengirim komentar
Tampilkan Komentar di:        


Sumber: wolipop.detik http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656124/s/2f4aa381/l/0Lwolipop0Bdetik0N0Cread0C20A130C0A70C290C1853290C23180A660C8520Casmara0Ejarak0Ejauh0Etetap0Emesra0Eini0Etips0Emewujudkannya/story01.htm