Jumat, 20/09/2013 10:04 WIB
Liputan Khusus Kontroversi Hati
Cara Bedakan Cinta dan Nyaman Saat Mengalami Kontroversi Hati
Arina Yulistara - wolipop
dok. Thinkstock
Psikolog klinis dewasa, Liza Marielly Djaprie, M.Si,Psi,SC, menuturkan, seseorang yang merasa nyaman dengan orang lain belum tentu cinta, begitu juga sebaliknya. Untuk menentukan pilihan yang tepat, carilah seseorang yang memang Anda cintai bukan hanya nyaman karena jika suatu saat ada orang baru yang memberikan kenyamanan lebih baik, Anda akan berpaling darinya. Cara membedakan antara cinta dan nyaman bisa dilihat melalui fokus Anda terhadap orang tersebut.
"Kalau nyaman itu lebih fokus sama dirinya sendiri, selama dia bisa menemukan orang yang membuat dia nyaman, baik banget, melayani dia, bantuin dia, memberikan dia barang-barang ya, sudah semua oke saja. Kalau cinta lebih melihat ke orang lain, ya gua cinta, bisa terima dia apa adanya, iya sih orang ini pemarah, cuek, nggak romantis, nggak manjain gua, tapi gua cinta dia, jadi fokusnya saja yang berbeda," tutur Liza saat berbincang dengan wolipop di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Selasa (17/9/2013).
Psikolog 36 tahun itu menyarankan agar Anda sebaiknya ambil waktu sendiri dulu untuk berpikir. Tanyakan kepada diri sendiri sebenarnya hanya mencari kenyamanan, cinta, atau keduanya. Menurutnya, hubungan yang baik seharusnya dilandasi oleh rasa nyaman dan cinta. Akan tetapi, kalau hubungan asmara melibatkan tiga orang sulit membangun cinta dan nyaman secara bersamaan.
Maka dari itu, segera memilih agar tidak terlalu lama mengalami kontroversi hati, entah pilih salah satu atau tidak keduanya. Yakinkan perasaan Anda untuk menentukan pilihan. Jika memang ingin memilih salah satu, pilih pria yang memiliki penyesuaian lebih sedikit. Misalnya saja pria yang satu jarang memberikan hadiah tapi Anda merasa tidak masalah. Mungkin pria satunya sering memberikan hadiah tapi sedikit kasar sedangkan Anda merupakan wanita yang tidak bisa diperlakukan seperti itu. Pilih pria yang masih bisa Anda toleransi kekurangannya.
"Pada akhirnya kita akan hidup di dunia di mana kita hanya bisa berkomitmen dengan satu orang. Segeralah memilih dengan besar hati dan menjalankan komitmen dari keputusan tersebut," ujar psikolog lulusan Universitas Indonesia itu mengakhiri pembicaraan.
(aln/kik)
Redaksi: redaksi[at]wolipop.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi :
Informasi pemasangan iklan
hubungi :
- email : sales[at]detik.com
Berita Terkait
- Liputan Khusus Kontroversi Hati
Kontroversi Hati, Kembali ke Mantan atau Pria Baru? Ini Kata Wanita - Liputan Khusus Sahabat Jadi Cinta
Sahabat Jadi Pacar, Waktu Putus Bisa Jadi Musuh atau Malah TTM - Liputan Khusus Sahabat Jadi Cinta
Ini 7 Pasangan Selebriti yang Memacari Sahabatnya Sendiri - Liputan Khusus Sahabat Jadi Cinta
'Ditembak' Sahabat Tapi Tidak Suka, Harus Jawab Apa? - Liputan Khusus Sahabat Jadi Cinta
Pacaran dengan Sahabat, Mungkinkah Berteman Lagi Pasca Putus?
- 0 Komentar
- Kirim Komentar
- Disclaimer
Sumber: wolipop.detik http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656124/s/31771801/l/0Lwolipop0Bdetik0N0Cread0C20A130C0A90C20A0C10A0A4170C23642960C8520Ccara0Ebedakan0Ecinta0Edan0Enyaman0Esaat0Emengalami0Ekontroversi0Ehati/story01.htm