Kamis, 12/09/2013 10:05 WIB
Olahraga 38 Menit Setiap Hari Bisa Kurangi Risiko Terkena Kanker Rahim
Hestianingsih - wolipop
Dok. Thinkstock
Cukup dengan berolahraga atau fitnes selama 38 menit sehari, dikombinasikan dengan menjaga berat badan tetap ideal, risiko kanker rahim bisa berkurang hingga 44 persen. The World Cancer Research Fund menemukan ada bukti kuat bahwa 3.700 penyakit kanker rahim bisa dicegah setiap tahunnya.
Kanker rahim umumnya menyerang wanita di atas usia 60, tapi tidak menutup kemungkinan bisa juga terjadi di bawah usia tersebut. Jenis kanker yang paling banyak terjadi adalah edometrial yang menyerang dinding rahim.
Doktor Elisa Bandera, profesor Epidemiology di Rutgers Cancer Institute, Amerika Serikat mengatakan, "Kanker endometrial ada salah satu jenis kanker yang paling banyak menyerang wanita, tapi kasusnya bisa dicegah setiap tahun dengan menjaga berat badan dan aktif secara fisik."
Para peneliti di Imterial College London telah membandingkan dan meninjau semua penelitian ilmiah tentang hubungan antara kanker rahim, pola diet, aktivitas fisik dan berat badan sejak 2007. Para ahli dan ilmuwan pun akhirnya memperkirakan ada sekitar 44 persen kasus kanker rahim bisa saja dicegah lewat aktivitas fisik dan pengontrolan berat badan.
Para ilmuwan percaya ada sejumlah faktor yang memengaruhi hubungan antara lemak tubuh dan kanker. Misalnya saja, sel-sel lemak akan melepaskan hormon yang berpotensi meningkatkan risiko beberapa jenis kanker.
Aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin bisa membantu tingkat hormon tersebut seimbang dan sehat. Sekaligus memperkuat sistem imun tubuh dan menjaga kesehatan pencernaan.
Executive Director World Cancer Research Fund Karen Sadler mengatakan, seperti dikutip dari Daily Mail, "Untuk mengurangi risiko kanker rahim dan jenis kanker lainnya, kami menyarankan untuk sebisa mungkin menjaga berat badan tetap ideal dan membuat tubuh aktif bergerak setidaknya 30 menit setiap hari."
Studi tersebut juga menemukan bukti bahwa minum kopi bisa mengurangi risiko kanker rahim. Tapi tidak banyak ilmuwan yang merekomendasikannya sebagai pelindung terhadap kanker.
"Hasilnya cukup menarik, tapi masih dibutuhkan lebih banyak penelitian lagi untuk memastikannya," ujar Karen.
(hst/hst)
Redaksi: redaksi[at]wolipop.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi :
Informasi pemasangan iklan
hubungi :
- email : sales[at]detik.com
Berita Terkait
- 0 Komentar
- Kirim Komentar
- Disclaimer
Sumber: wolipop.detik http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656124/s/311eae2b/l/0Lwolipop0Bdetik0N0Cread0C20A130C0A90C120C10A0A5210C23565430C11350Colahraga0E380Emenit0Esetiap0Ehari0Ebisa0Ekurangi0Erisiko0Eterkena0Ekanker0Erahim/story01.htm
