Thursday, August 1, 2013

Beranda » » Ingin Pernikahan Awet? Hindari Obrolan yang Bikin Emosi Jelang Tidur

Ingin Pernikahan Awet? Hindari Obrolan yang Bikin Emosi Jelang Tidur

Kamis, 01/08/2013 18:08 WIB

Ingin Pernikahan Awet? Hindari Obrolan yang Bikin Emosi Jelang Tidur

Eny Kartikawati - wolipop


Dok. Thinkstock
Jakarta - Mewawancarai ratusan wanita menikah untuk menulis bukunya 'The Secret Lives of Wives: Women Share What It Really Takes To Stay Married' Iris Krasnow berbagi resep agar pernikahan awet. Salah satunya adalah pasangan sebaiknya menghindari obrolan yang membuat emosi setelah pukul delapan malam atau menjelang tidur.

Berikut ini empat saran dari wanita yang dikenal karena tulisannya mengenai hubungan percintaan dan pengembangan diri tersebut:

1. Setelah Pukul 8 Malam, Jangan Diskusikan Hal yang Membuat Emosi
Pasangan biasanya memilih mendiskusikan masalah yang berisiko membuat mereka bertengkar, setelah anak-anak tidur atau masuk ke kamarnya. Hal itu pun dilakukan Iris.

Namun setahun lalu, dia mengubah kebiasaannya tersebut. Gara-garanya saat itu suaminya marah padanya. Suaminya merasa di malam harilah satu-satunya waktu dia bisa bersantai atau relaks. Jadi dia sebenarnya kurang suka mendengar hal-hal yang justru bisa membuatnya emosi.

2. Ajari Suami Tentang Cinta
Setelah menjalani pernikahan bertahun-tahun, tidak sedikit pasangan yang mulai menyakiti satu sama lain. Hal itu pun dialami Beth, salah seorang wanita yang diwawancara Iris.

Begitu parahnya hubungan Beth dengan suaminya, hingga akhirnya dia berniat meninggalkan pria tersebut. Untungnya si pria sadar dan mengaku dirinya memang tidak tahu bagaimana rasanya dicintai dan mencintai.

Beth dan suaminya pun kemudian mulai melakukan perubahan pada hubungan mereka. Beth mengajari suaminya bagaimana mencintai. Ia kerap memberikan kejutan kecil atau mengirimkan SMS menggoda padanya.

3. Bersenang-senang
Berbagai kesibukan mengurus mulai dari pekerjaan, rumah dan mengurus anak, bisa membuat pasangan lupa untuk bersenang-senang. Apalagi jika ternyata Anda memiliki anak yang perlu mendapat perhatian khusus, seperti yang dialami Roz, seorang public relations.

"Anakku menjadi fokus perhatian utama kami dan pernikahan ada di urutan terakhir," ujar Roz.

Roz dan pasangannya mulai berubah ketika mereka dinasihati orangtuanya. "Ibuku bilang, dia tahu aku mencintai anak-anakku. Tapi katanya, pernikahanku justru hal yang paling penting," ujar Roz menirukan ucapan ibunya.

Pasangan perlu sesekali bersenang-senang agar tidak terjebak ke dalam kebosanan sebuah pernikahan. Anak-anak pun akan merasa bahagia hidup dengan ayah dan ibu yang saling mencintai.

4. Stop Mengeluh Terutama Soal Uang
Kondisi ekonomi yang tidak baik memang bisa jadi pemicu mudah untuk pasangan bertengkar. Ketika keuangan keluarga memburuk, segala sesuatunya pun jadi ikut tidak baik.

Saat hal di atas terjadi, mengeluh rasanya jadi hal yang mudah. Namun Iris menyarankan, cobalah Anda untuk mengurangi keluhan tersebut. Berusaha menerima keadaan dan lebih mau berkompromi akan jadi solusi yang lebih baik untuk keharmonisan pernikahan Anda.

Ketika kepala sudah dingin, niscaya ide-ide untuk membuat keuangan menjadi lebih baik pun bisa datang. Dengan berkompromi, stres yang Anda rasakan karena buruknya keuangan setidaknya berkurang.



(eny/eny)

Redaksi: redaksi[at]wolipop.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi :
  • email : sales[at]detik.com


Silakan masuk atau daftar untuk mengirim komentar
Tampilkan Komentar di:        


Sumber: wolipop.detik http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656124/s/2f6dd57d/l/0Lwolipop0Bdetik0N0Cread0C20A130C0A80C0A10C180A8240C23218320C8540Cingin0Epernikahan0Eawet0Ehindari0Eobrolan0Eyang0Ebikin0Eemosi0Ejelang0Etidur/story01.htm